Sambungan transmisi listrik Estlink 2, yang menghubungkan Finlandia dan Estonia, terputus pada Hari Natal, menurut pernyataan operator jaringan listrik Finlandia, Fingrid.
Penyelidikan Sedang Berlangsung
Manajer operasi Fingrid, Arto Pahkin, menyatakan bahwa penyebab gangguan sedang diselidiki dan kemungkinan adanya sabotase tidak dapat dikesampingkan.
“Kami sedang menganalisis situasi secara menyeluruh dan akan memberikan informasi lebih lanjut segera setelah penyebabnya diidentifikasi,” ujar Pahkin.
Gangguan terjadi pada pukul 12:26 siang, saat transmisi listrik dari Finlandia ke Estonia mencapai 658 megawatt.
Reaksi Resmi
Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, menanggapi insiden tersebut di media sosial X (sebelumnya Twitter), dan memastikan bahwa gangguan tersebut tidak memengaruhi pasokan listrik di Finlandia.
“Otoritas tetap waspada, bahkan selama Hari Natal, dan sedang menyelidiki insiden ini,” tulis Orpo.
Fokus pada Sambungan Lintas Negara
Finlandia dan Estonia bersama-sama mengoperasikan sambungan Estlink 1 dan Estlink 2. Sementara Estlink 2 tidak beroperasi, Estlink 1 tetap berjalan normal, meskipun dengan kapasitas transmisi yang lebih rendah. Menurut Fingrid, Estlink 2 sangat penting bagi efisiensi sistem kelistrikan Eropa dengan kapasitas 650 megawatt, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas Estlink 1 sebesar 350 megawatt.
Keterlibatan Kapal Cina
Laporan menunjukkan bahwa kapal Cina “Xin Xin Tiang” berada di atas kabel saat gangguan terjadi. Ketika bergerak di area kabel, kecepatan kapal menurun. Otoritas sedang menyelidiki insiden tersebut. Kapal “Xin Xin Tiang” dianggap sebagai saudara kapal “NewNew Pola,” yang diduga terlibat dalam penghancuran pipa gas bawah laut Balticconnector pada tahun 2023.
Sumber: Ilta-Sanomat, ukdefencejournal, X @PetteriOrpo. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan ditinjau oleh tim editorial.
